Minggu, 14 Februari 2016

Chairil Anwar

Nama      : Chairil Anwar
TTL       : Medan,Sumatera Utara,26 Juli 19922
Julukan  : Si Bintang Jalang(dari karyanya yang berjudul AKU)
Karya     : diperkirakan ia telah menulis 94 karya,termasuk 70 puisi.Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin
Pelopor angkatan : '45 sekaligus puisi modern Indonesia

         Chairil Anwar merupkan anak tunggaldari pasangan Toeloes dan Sahela,keduanya berasal dari lima puluh kota,Sumatera Barat.Sebagai anak tunggal,orang tuanya selalu memanjakannya.Namun,Chairil cenderung bersikap keras kepala dan tidak ingin kehilangan apa pun sedikit cerminan dari kepribadian orang tuanya.
            Pada usia 19 tahun,setelah perceraian orang tuanya,Chairil bersama ibunya pindah ke Batavia(sekarang Jakarta)dimana ia berkenalan dengan dunia sastra,walau telah bercerai,ayah tetap menafkahinya dan ibinya.Meskipun tidak dapat menyesikan sekolahnya,ia dapat menguasai berbagai bahasa asing seperti Inggris,Belanda dan Jeman.Ia juga mengisi jam-jamnya dengan membaca karya-karya pengarang internasional ternama,seperti:Rainer Maria Rilke,W.H. Auden,Archibald MacLeish,Hendrik Marsman,J.Slauhoff,dan Edgar du Perron.
             Nama Chairil mulai terkenal dalam dunia sastra setelah pemuatan tulisannya di majalah nisan pada tahun 1942,saat itu ia baru berusia 20 tahun.Hampir semua puisi-puisi yang ia tulis merujuk pada kematian.Kemudian ia memutuskan untk menikah dengan HapsahWiraredja pada 6 Agustus 1946.Mereka dikaruniani seorang putri bernama Evani Alissa,namun bercerai pada akhir tahun 1948.
            Vitalis puitis Chairil tidak pernah diimbangi kondisi fisiknya.Sebelum menginjak usia 27 tahun,sejumlah penyakit telah menimpanya.Chairil meninggal dalam usia muda di rumah sakit CBZ(sekarang rumah sakit Dr.cipto Mangunkusumo)Jakarta,pada tanggal 28 april 1949 penyebab kematiannya tidak diketahui pasti,menurt dugaan lebih karena penyakit TBC.Ia di makamkan sehari kemudian di taman pemakaman umum karet bivak,Jakarta.Makamnya diziarahi oleh ribuan pengagumnya dari masa ke masa.Hari meninggalny juga selalu diperingati sebagai hari Chairil Anwar.Kritikus sastra Indonesia asal Belanda,A.Teeuw menyebutkan bahwa”Chiril telah menyadari akan mati muda,seperti tema menyarah yang terdapat dalam puisi berjudul Jang Terampas Dan Jang Putus”.
            Selama hidupnya,Chairil telah menulis sekitar 94 karya,termasuk 70 puisi,kebayakan tidak dipublikasikan hingga kematiannya.Puisi terakhir Chairil berjudul Cemara Menderai Sampai Jauh,ditulis padaa tahun 1949.Semua tulisannya,baik yang asli,modifikasi,atau yang diduga diciplak,dikompilasi dalam tiga buku yang diterbitkan oleh Pustaka Rakyat.Kompilasi pertama berjudul Deru Campur Debu(1949),kemudian disusul oleh Kerikil Tajam Yang Terampas Dan Yang Putus(1949),dan Tiga Menguak Takdir(1950,kumpulan puisi Asrul Sani dan Rivai Apin).  
  

MAAF KALAU ADA KESALAHAN TOLONG DIMAKLUMI